EKONOMI DAN BISNIS
A.
Pendahuluan
Manusia memiliki
berbagai macam kebutuhan pada pangan, sandang dan papan. Adanya kebutuhan tidak
terbatas, dihadapkan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas, menjadi
masalah pokok dalam ilmu ekonomi. Bagaimana memecahkan masalah ini, dengan
mendyagunakan segala sumber, untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas itu,
termasuk bidang penelaahan ilmu ekonomi.
Bisnis
merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda
hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut.
Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah
jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam
keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita
gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat Indonesia kita tidak mau jika hal
tersebut terjadi di negara yang kita cintai.
Maka
dari itu, kami ingin membahas makalah ini yang berjudul “Ekonomi dan Bisnis”
yang menjadi salah satu topik pembahasan kami. Dalam makalah ini penulis akan
memaparkan mengenai hakikat ilmu ekonomi, hubungan ekonomi dan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi, ciri-ciri bisnis modern, resiko bisnis serta hubungan
bisnis dan pemerintah.
Penulis
berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat
khususnya mahasiswa dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat
mengenal dan mengerti bahkan mampu memahami serta menambah wawasan dalam dunia
bisnis.
B.
Pembahasan
1.
Hakikat
Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka
berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.[1]
A. Ruang
lingkup ilmu ekonomi
1) Microeconomic
adalah bagian dari ilmu ekonomi
yang membahas perilaku individu dalam membuat keputusan penggunaan berbagai unit
ekonomi. Disini ada perusahaan dan unit rumah tangga.
2) Macroeconomic adalah bagian
dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi secara keseluruhan
(economic aggregates)— akan terkait dengan income, output, employment, dan
lain-lain—dalam kerangka atau skala nasional.
B. Permasalahan
pokok ilmu ekonomi
Pokok
masalah ekonomi itu ada tiga, yaitu produksi, konsumsi,dan distribusi.
1. produksi
menyangkut masalah usaha kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu
benda.
2. konsumsi
menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
3. distribusi
menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
Pokok
maslah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern , yaitu apa dan
berapa, bagaimana dan, untuk siapa.
a)
Apa dan berapa (what)
masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu di
produksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang di pilih?
– apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang
tersebut di produksi?
b)
Bagaimana (how)
setelah jenis dan jumlah produksi di pilih, persoalan yang harus dipecahkan,
adalah: bagaiman barang tersebut di produksi? – sumber daya apa yang di
gunakan? –teknologi apa yang digunakan?
c)
Untuk siapa(for whom)
setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut: untuk siapa (
for whom) barang yang akan di produksi?-siapa yang harus menikmati?
C. Hakikat
Ilmu Ekonomi Berdasarkan Kelangkaan Suatu Barang
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak
pernah ada punya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus- menerus ada. Hari
ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan
coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.
Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapat alat pemuas
kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan
yang di syaratkan( biaya tidak terjangkau) atau karena barang susah di dapat.
Kondisi
di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan
situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya yang ada di rasakan kurang atau
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut
ahli ekonomi kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
1.
Terbatas, dalam arti
tidak cukup di bandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
2.
Terbatas, dalam arti
menusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Penyebab kelangkaan , diantaranya:
a)
Perbedaan geografis
b)
Pertumbuhan penduduk
c)
Kemampuan produksi
d)
Perkembangan IPTEK
e)
Bencana alam
f)
Perang
g)
Sifat manusia yang
tidak pernah puas[2].
D. Hakikat
Ilmu Ekonomi Regional
§ Ilmu ekonomi
regional adalah cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam bahasanilmu ekonomi tradisional.
§ .Ilmu ekonomi
regional memiliki kekhususan dalam menjawab pertanyaan where, yaitu tentang dimana lokasi dari suatu kegiatan yang
seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi konkret.
§ Ilmu ekonomi
regional pada umumnya memiliki tujuan yang sama dengan teori ekonomi umum,yaitu full employment, economic
growth, dan price stability.
§ Ilmu ekonomi
regional bermanfaat untuk membantu perencana wilayah menghemat waktu danbiaya dalam memilih lokasi.
§ Pada
implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional harus diimplementasikan
dengancabang ilmu lain yang cocok dengan
kegiatan yang akan dilakukan.
§ Ilmu ekonomi
regional murni membicarakan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan
wilayah.Terdapat 2 kelompok ilmu yang lazim
menggunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatananalisis. Regional science
adalah gabungan berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis
kondisi suatu wilayah dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek
sosialekonomi dan geografi, sedangkan regional planning yang lebih menekankan
analisisnya pada aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan perencanaan
(planning).
§ Ilmu ekonomi
regional dan ekonomi pembangunan mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencarilangkah-langkah yang perlu ditempuh
untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, akan tetapi,keduanya berbeda terutama
karena luas cakupannya.
§ Hampir semua
disiplin ilmu berguna dalam perencanaan pembangunan. Ilmu ekonomi regionaldapat berperan dalam penentuan
kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi atau kegiatan apayang perlu
dijadikan unggulan dan di wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
§ Sampai saat
ini, para ahli ekonomi regional masih memiliki pandangan yang berbeda tentang
materiapa saja yang termasuk dalam
kategori ilmu ekonomi regional. Namun, cakupan ilmu ekonomiregional tidak
mungkin dibahas lepas dari induknya, yaitu teori ekonomi umum (terutama
cabangekonomi makro dan ekonomi [3]pembangunan).
Berbagai ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan ilmu
ekonomi regional.
Seperti yang di jelaskan bahwa manusia
primitif memiliki kebutuhan yang sangat terbatas dalam kebutuhan
pokok,sandang,pangan, dan papan .Mereka hidup bergerombol dan saling memenuhi
kebutuhan mereka sendiri dengan mengusahakan areal tanah yang miliki.[4]
2. Hubungan bisnis dan masyarakat
Bisnis dalam bentuk lembaga di dalam bahasa Indonesia di kenal Rumah Tangga Perusahaan (RTP). RTP
selalu berhubungan dengan RTK (Rumah Tangga Konsumsi). Hubungan antara RTP dan RTK erat sekali dan saling
membantu satu sama lainnya dalam mencapai kemajuaan .Pada gambar circular
flow berikut, dapat
di lihat bagaimana kedua hubungan tersebut berjalan.
RTK menyediakan
dan RTP membutuhkan faktor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal
dan skill. harga factor
produksi ini berupa rente tanah, upah buruh, bunga, modal dan laba pengusaha.
Factor-faktor produksi tadi di olah dalam RTP untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa dan di jual ke RTK.
|
RTK membayar barang dan jasa ini dengan tenaga belinya,
ini disebut daya beli efektif, (effective demand), artinya permintaan
terhadap suatu barang yang di ikuti dengan membayar harga barang tersebut. Ada
pula potensial demand, atau daya beli potensial atau permintaan
potensil, yaitu permintaan yang baru
merupakan keinginan saja belum di ikuti dengan tindakan membeli karena belum
cukup uang. Pada saat uangnya cukup, dia baru membeli barang itu.
Hubungan ini akan berjalan terus menerus yang makin
meningkat. Maju
nya RTP akan memberikan RTK berupa meningkat nya kemakmuran RTK . RTP yang makin berkembang akan membutuhkan akan membutuhkan alam , tenaga , modal dan
skill yang makin meningkat pula.
Lihatlah pertumbuhan jakarta International Airport Cengkareng (Bandara Soekarno
– Hatta )yang di resmikan tanggal 1 April 1985 banyak membutuhkan tanah, tenaga kerja, modal dan para ahli. Permintaan akan faktor produksi semakin meningkat terus.
Kedua faktor yang terakhir akan dengan sendirinya bisa
terpenuhi oleh RTK bila terdapat kemajuan-kemajuan dalam RTP. Sebab RTP akan
melakukan pembayaran-pembayaran ke RTK dan oleh RTK pembayaran ini akan di
belanjakan ke barang dan jasa yang di jual oleh RTP. Ada kecenderungan harga
barang bisa menurun atau sekurang- kurangnya bisa stabil, apabila produksi dan
penyalurannya lancar. Dengan demikian RTK akan dapat mengatur preferensi
pembelajaannya, dan di harapkan semua pendapatan tidak akan habis di
belanjakan, tapi ada sebagian yang di tabung untuk modal. juga masyarakat akan
lebih memperhatikan faktor-faktor pendidikan dan latihan dalam membina dan
menyediakan faktor skill.
Untuk masa depan, kita melihat optimisme dalam
perkembangan perekonomiaan indonesia, di mana pemerintah berusaha membangun
RTP-RTP. Ini berarti juga
membangun RTK, sambil menganjurkan pembentukan tabungan melalui deposito,
tabanas, taska dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah –masalah sementara, pemerintah
mengundang penanam modal asing dan juga
mendatangkan tenaga ahli. Tujuan pemerintah mendatangkan modal asing ini ialah
guna mendorong pertumbuhan industri –industri dalam negeri agar lebih cepat.
juga di harapkan dengan penanaman modal asing ini akan menyerap tenaga kerja
yang banyak menganggur . Dengan demikian,
kemakmuran dan pendapatan penduduk akan lebih meningkat.
3.
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.[5]
Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka
panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat
pertambahan factor- factor produksi yang pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi
adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono, Sukirno 1994:10)
Kita sudah mengetahui barang dan jasa di
hasilkan oleh bisnis. Barang dan jasa ini di jual dan dibeli oleh masyarakat.
Ada 4 kelompok yang membeli barang dan jasa, yaitu: konsumen, pemerintah, dunia
bisnis sendiri dan orang asing.
Dalam dunia
bisnis banyak sekali tenaga kerja, yaitu sebesar 85% dari seluruh tenaga kerja
yang ada. Dengan demikian dapat dibayangkan betapa pentingnya kegiatan bisnis
untuk membantu pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Oleh sebab itu dunia bisnis
dituntut harus bekerja lebih efisien, jangan sampai memboroskan sumber daya
alam yang terkandung dalam alam indonesia. Jika bisnis memboroskan sumber alam,
kemudian mereka membuat barang kurang bermutu atau kualitas barang yang di
hasilkannya sangat rendah , ini akan merugikan konsumen, sedangkan yang di
ketahui konsumen adalah penyumbang terbesar dalam membeli barang dan jasa yang
diproduksi oleh bisnis.
Komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat,
yaitu:
a)
Akumulasi
modal
Akumulasi modal terjadi apabila sebagian
dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan dengan tujuan memperbesar out put
dan pendapatan di kemudian hari.
Demikian pula investasi dalam sumber
daya manusia dapat meningkatkan kualitasnya dan dengan demikian akan
menghasilkan efek yang sama terhadap produksi, bahkan akan lebih besar lagi
bertambahnya jumlah manusia.
Pendidikan formal dan informal akan
dapat ditingkatkan lebih efektif lagi supaya dapat menghasilakan tenaga
terdidik yang dapat memperbesar produktifitas.
b) Pertumbuhan penduduk dan tenaga
kerja
Pertumbuhan penduduk dan tenaga
kerja merupakan factor positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Selain itu
jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif,
sedangkan penduduk yang lebih besar akan menambah luasnya pasar domestik.
c) Kemajuan teknologi
Kemajuan
teknologi bagi para ahli ekonomi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang
lebih penting. Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan nilai tambah yang
tinggi, selain itu juga dengan kemajuan teknologi berarti ditemukannya cara
berproduksi atau perbaikan produksi.
Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi:
1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk
per kapita
2. Peningkatan produktivitas
3. Laju perubahan structural yang
tinggi
4. Urbanisasi
5. Ekspansi negara maju
6. Arus barang, modal dan orang antar
bangsa.[6]
Dengan meningkatnya pertumbuhanakan
ekonomi, akan meningkat pula standar hidup suatu bangsa.
a) Keuntungan
dari pertumbuhan ekonomi:
1. Memperluas
lapangan kerja.
2. Meningkatkan
penghasilan para pekerja.
3. Meningkatkan
standart hidup.
4. Dapat
membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
b) Beberapa
aspek negatif dari pertumbuhan ekonomi:
1. Menimbulkan
masalah bagi kelestarian lingkungan hidup.
2. Orang
mulai berfikir secara materialistik.
3. Menimbulkan
gejolak-gejolak harga, dan dapat menimbulkan kenaikan harga.[7]
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan timbulnya
bisnis-bisnis raksasa yang menghasilkan produksi secara massal. Hal ini
menyebabkan pemakaian sumber daya alam, berupa energi, batu bara, minyak, gas,
air, dan pemakaian besi makin banyak, sehingga menimbulkan bahaya polusi, serta
pengurangan persediaan sumber alam itu sendiri. Akhirnya muncul pendapat dari
para ahli ekonom yang menyatakan zero
economic growth atau zero growth
artinya pertumbuhan ekonomi nol, jadi ekonomi dalam keadaan seimbang, tidak ada
pertumbuhan. Maksudnya untuk menjaga kelestarian sumber-sumber alam agar tidak
di boroskan.kemudian pertumbuhan
ekonomi mendorong berkembangnya paham
materialistik, menyebabkan munculnya gerakan “hip pie” di Amerika, tahun
1960yang bertujuan memprotes adanya gejala pemilikan materi secara mencolok oleh orang-orang dan kelurga-keluarga Amerika, sehingga mereka tidak ada perhatian terhadap problem
yang timbul di masyarakat, tidak ada perhatian terhadap kemiskinan dan
sebagainya.
4.
CIRI
CIRI BISNIS MODERN
Ciri ciri dari bisnis modern
ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan (interdependence) dana produksi massal
a. Spesialisasi
Jika kita perhatikan Bisnis, ada yang hanya
bergerak dalam memproduksi bareang barang tertentu,seperti membuat sepatu
,membuat tekstil, membuat onderdil mobil, ada yang bergerak dalam bidang
membuat barang (pabrik), ada yang menjual barang saja (para pedaggang ), dan
sebagainya. Demikian pula dalam pembagian kerja, sudah dijumpai spesialisasi
jabatan.
Interpendence,
karena bisnis sudah bergerak dalm bidang tertentu, suatu perusahaan tergantung
kegiatannya pada perusahaan lain,misalnya pedagang besar, bergantung usahanya
kepada para produsen, dan dia pula bergantung kepada perusahaan angkutan yang
menyangkut barang. Dia juga sangat membutuhkan sarana Telpon , Pos, dan listrik
yang di kerjakan oleh sector lain’
Produksi missal, barang dihasilkan dalam
jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran sehingga mudah dipilih
oleh konsumen.produsen membuat barang untuk orang orang yang tidak di kenal.
Oleh sebab itu , prosdusen harus mengetahui selera konsumen agar barang yang di
buat secara missal mudah di pasarkan. Dengan adnya produksi missal dan
barangnya laku di pasar, akan timbul keuntungan, baik bisnis itu sendiri maupun
bagi masyakat dan Negara. Tenaga kerja akan lebih banyak tertampung ,pendapatan
pendapatan dari karyawan makin meningkat, demikian pula pendapatan masyarakt
akan bertambah, dan standar hidup juga membaik. Kemudian muncul pertanyaan
,mengapa bias demikian,dan mengapa bisnis selalu bias meningkatkan produksinya
dan juga selalu menciptkan barang baru? Jawaban dari pertanyaan ini
terletak pada dua kunci yaitu Produksi
dan Produktivitas
Produksi di artikan usaha menciptakan barang
dan jasa yang menambah kegunaan (Utility) ada 4 kegunaan Utility yang timbul
dari produksi ini Yaitu :
1)
Form
Utility yatiu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, Seperti
Dari kulit dirubah menjadi sepatu, dari karet menjadi ban mobil, dari tekstil
menjadi kemeja dan sebagaimana.
2)
Place
Utility Yaitu kegunaan karna adanya perpindahan tempat,misalnya
barang berpindah tempat dari satu kota ke kota yang lain,Atau dari desa ke
kota’ beras yang di angkut dari pedalaman ke kota besar, akan meningkatkan
kegunaanya, karna di kota orang banyak membutuhkan beras dan harganya akan
lebih meningkat dibandingkan harga di desa dimana beras da hasilkan.
3)
Time
Utility ialah kegunaan karena adanya tenggeng waktu, misalnya
pakaian musim dingin akan lebih meningkat di bandingkan musim panas.Demikian
pula di Negara kita kegunaan paying akan lebih meningkat ketika musim hujan.
4)
Possesion
Utility Yaitu kegunaan yang meningkat karena adanya perpindahan
hak milik dari penjual kepada pembeli Misalnya makanan di restoring akan makin
meningkat kegunaannya apabila makanan itu berpindah dann di beli oleh pembeli
karna para penjual penjual makanan itu sendiri tidak sanggup memakn semua
makanan. bagi dia, nilai fisik dari makanan itu sendiri tidak ada yang ada
adalah nilai tukarnya, yaitu apabila makanan itu ditukar dengan uang atau di
jual.
Jika ditelaah lebih lanjut
pengertian produksi dapat di tinjau dari dua sudut, Yaitu :[8]
v Pengertian
produksi dalam arti sempit,yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru,.
Ini menimbulkan form utility
v Pengertian
produksi dalam arti luas , yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karna place, time, dan possision.
Form utility akan kita jumpai di pabrik
tempat barang barang mengalami perubahan bentuk, sedangkan kegunaan tempat,
waktu, dan hak milik akan terjadi usaha
uasaha dsalam bidang marketing.marketing berusaha menyalurkan barang
dari produsen ke konsumen dengan cara mengangkut barang dan mendistribusikannya
(place utility) ,menyimpan barang di gudang
menunggu saat penjualan(time utilty), dan memindahkan kepemilikan dari
penjual ke pembeli.(possession atau Ownership utility)
Selanjutnya istilah produktivitas yang
berarti perbandingan antara hasil dengan pengorbanan pengorbanan yang di
keluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.produktivitas ini erat hubungannya
dengan efisiensi ,makin tinggi efisiensi maka makin tinggi
produktivitasnya.apabila orang melihat biaya yang di korbankan untuk membuat
satu barang di sebut efisiensi (daya guna) dan bila melihat hasil yang di capai
di bandingkan dengan biaya yang di korbankan di sebut produktivitas (daya guna)
Produlsi massal yang di buat oleh dunia bisnis akan mendatangkan
keuntungan karna adanya efisiensi penggunaan faktor produksi.dengan adanya
efisiensi, keuntungan pengusaha akan meningkat, keuntungan ini digunakan lagi
untuk memperluas bisnisnya, mempekerjakan tenaga kerja baru, meningkatkan upah,
atau menekan harga jual. Efisiensi dalam segala bidang akan mendatangkan
keuntungan yang berlipat ganda.
Oleh sebab itu para pengusaha selalu mencari
titik efisiensi yang paling maksimal, melalui produksi massal dengan segala
bentuk penghematan dilakukan dengan cara :
Ø Mekanisasi,
yaitu menggunakan mesin serba Otomatis dan canggih dengan mengkombinasikan
teknologi canggih, penanganan bahan baku,system control yang akurat, penggunaan
computer, dan alat angkut serta alat angkat yang seba otomatis.
Ø Spesialisasi,
yaitu masing-masing tenaga kerja melakukan pekerjaan tertentu, sehingga mereka
banar benar ahli di bidang tersebut, akan tetapi system spesialisasi memmpunyai
kelemahan, ,yaitu timbulnya kebosanan pada pekerja, sehingga mereka seringkali
meniggalkan pekerjaan, atau pindah ke perusahaan lain.penelitian di Amerika
menyatakan bahwa pada perusahaan tekstil, tingkat perpindahan karyawannya
mencapai 70% setahun, Dan di beberapa industry lainnya. Ada yang mencapai
100% setahun, artinya karyawan yang
keluar dari perusahhan itu selama
satu tahun, jumlahnya sama dengan
seluruh karyawan yang ada di perusaan tersebut.
Sistem kerja spesialisasi ini di
pelopori oleh FW Taylor,yang menghendaki
para pekerja melakukan satu pekerjaan saja agar keterampilannya meningkat. Dengan
demikian produksi meningkat secara pesat,
perusahaan memperoleh keuntungan besar, sebaliknya para karyawan di perlakukan
secara mesin otomatis,melakukan pekerjaan itu terus selama hidupnya dan tidak
ada kesempatan untuk pindah ke bagian lain.Dalam zaman modern sekarang, system
kerja seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi. sistem managemen modern sudah
mencari system-system lain yang lebih manusiawi, melakukan manusia sebagai
makhluk sosial yang memiliki harga diri.
Di sinilah letak pentingnya
dasar Negara kita pancasila, yang tidak membenarkan adanya pemerasan tenaga
manusiawi, memberikan perlakuan yang sewenag wenang, tidak membenarkan eksploitation de I’homme par I’home
(penghisapan manusia oleh manusia). Di dalam Negara pancasila kita harus mempunyai
tenggang rasa (Tepo seliro) yang kuat
membantu yang lemah. sehingga alam kemajuan itu sama sama dapat di wujudkan
untuk kepentingan sesama manusia.
Ø Standarisasi,
ini membuat ukuran ukuran standar dari barang barang yang di hasilkan. Standarisasi ini
menimbulkan penghematan dalam pemakaian bahan dan waktu, karena semua barang
sudah mempunyai kode kode tertentu.
Ø Penggunaan
computer, sekarang penggunaan computer sudah sangat meluas sehingga betul betul
menimbulkan efisiensi tingkat tinggi,dengan computer dilakukan pengawasan
pemasangan onderdil onderdil mobil, pesawat
terbang, dalam pabrik besar, sampai kedunia perdagangan, perusahaan
telekomunikasi dan boleh dikata semua lapangan pekerjaan di masuki oleh computer.
Dunia perbankan menggunakan komputer untuk melayani nasabahnya secara cepat dan
mudah mengambil uang atau menyetor uang.
5. RESIKO BISNIS
Resiko
bisnis sering diartikan dengan ketidakpastian pada perkiraan pendapatan
operasional perusahaan di masa yang akan datang[9].
Resiko yang berhubungan dengan ketidak pastian ini terjadi oleh karena kurang
atau tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu
yang tidak pasti (Uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
resiko (Risk).
Resiko
dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1.
Resiko Spekulatif
2.
Resiko Murni
Resiko
spekulatif
Resiko
spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko
spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan
pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko
yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu
keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
menimbulkan kerugian.
Resiko
murni
Risiko
murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan
atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh
adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan
tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi
kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian
besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal
dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan
utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada
atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan
untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung[10].
Selain yang telah disebutkan
diatas, beberpa resiko lain yang dipikul oleh bisnis ialah:
1. Perubahan Permintaan
Produsen membuat barang secara massal, kemudian dijual ke
pasar. Jika terjadi perubahan permintaan konsumen karena berubahnya mode dan
selera, maka barang tersebut tidak laku. Ini adalah suatu resiko yang harus
dipikul oleh bisnis. Perusahaan tekstil di Majalaya (Jawa Barat) banyak yang
mati, karena selera konsumen sudah berubah, tidak lagi menyenangi produksi
mereka. Demikian pula produksi payung Tasikmalaya, yang dulunya menjadi
kebanggaan kita, sekarang sudah lenyap, juga produksi tikar mendong, diganti
dengan tikar plastik, yang lebih tahan dan praktis.
2. Perubahan Konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak
menentu sehingga mempengaruhi keaadaan usaha. Contoh: pengaruh ekspor dan impor[11].
3. Persaingan.
Kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan tidak akan lepas dari pengamatan para
pesaingnya. Apa yang dibuat oleh suatu bisnis, akan segera diikuti oleh
persaingan. Oleh sebab itu, para bisnis tidak boleh lengah terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang. Jika para bisnis lalai mempeerhatikan
saingan, dapat menimbulkan akibat fatal dan ancaman yang mematikan bagi
bisnisnya.
4. Lain-lain
Seperti adanya
perbaikan teknologi, sehingga alat produksi yang kita pakai menjadi ketinggalan
zaman. Akibatnya, produksi yang dibuat tidak lagi disenang konsumen. Juga
resiko disebabkan oleh tindakan dan peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan
pemerintah. Juga ada resiko intern, seperti adanya pencurian, kecelakaan,
hancurnya barang-barang dagangan dan juga karena meinggalnya orang yang
memegang posisi kunci dalam perusahaan[12].
6.
Hubungan Bisnis dan Pemerintah
Jika
kita bertanya kepada para pedagang kecil maupun pedagang besar, bagaimana
pandangan mereka terhadap pemerintah dalam bidang bisnis. Jawabannya mungkin
hanya mengemukakan segi-segi negatifnya saja, yaitu memungut pajak dan
bermacam-macam iuran. Jawaban mereka mungkin benar karena mereka tidak
mengetahui apa sebenarnya peranan pemerintah
dalam mengatur sisitem perdagangan dan perekonomian secara menyeluruh.
Bagi beberapa pengusaha, mungkin pemerintah dianggap sebagai saingan, tetapi
mereka gembira karena persaingan dengan pemerintah dalam bidang bisnis cukup
baik, karena pemerintah tidak begitu terbiasa mengelola bisnis. Mereka
menganggap pemerintah lemah dalam bidang bisnis.
Berkembangnya
industrilisasi di suatu negara, tak lepas dari peran pemerintah dalam mendukung
lahirnya perusahaan dengan segala kebijakan yang dimilikinya. Hal ini membuat
hubungan antara pemerintah dan perusahaan, ibarat dua sisi mata uang. Dimana
hubungan keduanya, bersifat dinamis dan kompleks[13].
Dalam dunia olahraga,
kita mengenal adanya wasit, hakim, ataupun hakim garis dan sebagainya untuk
memaksa agar peraturan pertandingan ditaati sebaik-baiknya. Demikian pula
halnya peranan pemerintah dalam mengatur dunia bisnis, yang sifatnya lebih
canggih. Pemerintah mempunyi polisi dan armada pemadam kebakaran, untuk menjaga
resiko yang dihadapi oleh para pengusaha. Pemerintah membuat bermacam-macam
peraturan untuk menjaga agar suasana perdagangan berjalan secara lancar, adanya
persaingan sehat, tidak saling mematikan antara pengusaha yang satu dengan yang
lain, sehingga timbul konsep bapak dan
anak asuh dalam dnia bisnis. Di negara kita tidak dibenarkan penguasaan
kegiatan bisnis ada pada tangan seorang atau pada sekelompok orang, sehingga
menimbulkan monopoli.
Pemerintah dapat turut mengendalikan
harga dengan menerapkan kebijaksanaan harga, ceiling price atau floor price.
Ceiling price artinya pemerintah menetapkan harga tertinggi dan para
pedagang tidak boleh menjual lebih tinggi dari harga patokan tersebut. Ini
tujuannya untuk melindungi rakyat, misalnya
penetapan harga gula pasir, beras, tepung terigu, dan barang kebutuhan
rakyat lainnya. Floor price yaitu penetapan hharga terendah yang dibolehkan oleh pemerintah, tidak boleh
menjual lebih rendah dari itu. Tujuannya untuk melindungi kaum produsen,
umumnya para petani yang menjual hasil pertaniannya pada musim panen, cenderung
harga menurun terus. Penurunan harga terus menerus ini harus dicegah dengan
turut sertanya pemerinth memainkan peranan melalui kebijaksanaan harga.
Pemerintah mempunyai
empat peranan dalam dunia bisnis, yaitu:
1. Sebagai pengatur dan pemaksa
Pemerintah sebagai pengatur dan pemaksa
akan mengatur peruahaan menaati dan menjaga lingkungan dari bahaya polusi,
pelestarian alam, dengan manajemen terpuji dalam berbagai bidang seperti
kualitas produksi, kebersihan lingkungan, kesejahteraan karyawan, mutu layanan
terhadap masyarakat, dan sebagainya dengan memberikan berbagai sertifikat
kelayakan.
2. Sebagai konsumen
Pemerintah memiliki anggaran belanja
yang terbesar di negara kita. Dengan anggran belanja tersebut, sebagian
digunakan untuk membeli barang dan jasa. Para produsen memanfaatkan dana besar
yang ada pada pemerintah, agar mereka dapat ditunjuk sebagai leveransir atau
penjual buat pemerintah. Pemerintah membeli segala macam barang, seperti bahan
bangunan, kayu, besi, semen, pakaian, mobil, alat-alat tulis kantor, sampai
perlengkapan teknologi canggih.
3. Sebagai saingan
Pemerintah
menguasai usaha bisnis tertentu, terutama yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Akan tetapi, para pengusaha swasta juga diberi kesempatan bergerak di
bidang tersebut. Pemerintah menguasai perusahaan air minum, listrik,
telekomunikasi, pos, perbankan, kereta apai, gedung-gedung dan sebagainya.
4. Sebagai pemberi subsidi
Subsidi diberikan
oleh pemerintah agar kegiatan perekonomian berjalan semsetinya. Misalnya,
subsidi terhadap kaum petani dengan cara membeli gabah lebih mahal dari harga sebenarnya,
atau memberi subsidi terhadap pupuk yang dibeli oleh petani. Jika harga pupuk
tidak disubsidi oleh pemerintah, harga pupuk tidak akan terjangkau oleh petani.
Subsidi juga diberikan pada bensin yang dibeli konsumen dan para pengusaha
untuk menjalankan perusahaannya[14].
C. PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu
ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka
berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Pokok maslah ilmu
ekonomi yaitu produksi, konsumsi dan distribusi yang kemudian dikembangkan oleh
aliran ekonomi modern menjadi apa yang akan di produksi (what). Bagaimana cara
memproduksi (how), untuk siapa barang itu di produksi (for whom).
Hubungan antara bisnis
dan masyarakat saling berhubungan untuk memajukan kepentingan bersama. Dalam
dunia bisnis biasanya di kenal dengan sebutan rumah tangga produsen dan
masyarakat biasanya di kenal dengan sebutan rumah tangga konsumen. Rumah tangga
produsen akan menghasilkan barang dan jasa yang akan dibeli konsumen, konsumen
disini digolongkan menjadi 4, yaitu: konsumen, pemerintah, dunia bisnis itu
sendiri dan orang asing.
Jika hubungan antara RTP
dan RTK sangat baik maka pertumbuhan ekonomi suatu bangsa akan maju, sehingga
dapat memperluas lapangan kerja, pendapatan masyarakat di negara tersebut akan
meningkat, dapat meningkatkan standart hidup dan dapat membantu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat tersebut.
Selain membawa dampak
yang positif bagi suatu negara dunia bisnis juga membawa beberapa resiko.
Resiko dalam dunia bisnis ini di bagi menjadi dua bagia, yaitu resiko murni dan
resiko spekulatif. Perbedaan di antara keduanya, yaitu kemungkinan
untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan
untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Dalam
dunia bisnis dan ekonomi selain hubungan RTP dan RTK di perlukan juga hubungan
antara bisnis dan pemerintah. Berkembangnya industrilisasi di suatu negara, tak
lepas dari peran pemerintah dalam mendukung lahirnya perusahaan dengan segala
kebijakan yang dimilikinya. Hal ini membuat hubungan antara pemerintah dan
perusahaan, ibarat dua sisi mata uang. Dimana hubungan keduanya, bersifat
dinamis dan kompleks.
Pemerintah
dapat turut mengendalikan harga dengan menerapkan kebijaksanaan harga, ceiling
price atau floor price. Ini tujuannya untuk melindungi rakyat,
misalnya penetapan harga gula pasir,
beras, tepung terigu, dan barang kebutuhan rakyat lainnya.
Daftar pustaka
1. Alma,
Buchari. 2010. Pengantar Bisnis.
Bandung: Alfabeta
6.
http://parapepetualangmimpi.blogspot.com/2011/10/pengantar-bisnis-ekonomi.html#sthash.queFey6H.dpuf
[1]
Buchari alma,pengantar bisnis,Bandung,ALFABETA,2010:33
[2]
- See
more at:
http://parapepetualangmimpi.blogspot.com/2011/10/pengantar-bisnis-ekonomi.html#sthash.queFey6H.dpuf
[3]
Posted on Maret 3, 2008 by Pakde sofa
[4]
Ibid.33
[7]
Ibid. hlm 48
[8]
Ibid.hlm
[9]
http://akunt.blogspot.com/2012/04/pengertian-resiko-bisnis-dan-finansial.html
[12] Buchari Alma, Pengantar
Bisnis, Bandung, ALFABETA, 2010, hlm: 52
[13]
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/14-rcm/4383-harmonisasi-hubungan-antara-perusahaan-dan-pemerintah
[14] Buchari Alma, Pengantar
Bisnis, Bandung, ALFABETA, 2010, hlm: 56
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
v
Posting Komentar